Kamis, 07 Februari 2013


Apa keunggulan Sekolah Kejuruan dengan Sekolah Lanjutan sederajat lainnya? Setiap jenis institusi pendidikan pda jenjangnya memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Secara umum pengajaran di kekolah kejuruan SMK adalah sama dengan SMA (sebab pelajaran Matematika, Bhs INGGRIS, AGAMA, IPA, IPS dsb juga diajarkan di SMK)
Akan tetapi di Sekolah kejuruan (SMK) kurikulum pada jenjang institusi ini diarahkan untuk mampu mencetak siswa yang siap kerja dan berani berkompetisi. Nah karenanya agar keberadaan SMK pada era sekarang dimana industri hampir menopang semua sisi ekonomi dimana kesiapan tenaga kerja mutlak di perlukan, makan semestinya ada perubahan paradigma di masyarakat, orang tua dan guru tentang SMK.
Berikut adalah 5 nilai lebih Sekolah kejuruan dibanding sekolah lanjutan lainnya:
  1. Memiliki kurikulum yang fleksibel sesuai perkembangan jaman dan kebutuhan pasar.
  2. Meningkatkan kepercayaan diri siswa ketika lulus karena sudah terbiasa bekerja, baik melalui praktik di sekolah maupun praktik kerja industri.
  3. Tamatannya diminati perusahaan karena sudah memiliki keterampilan yang memadai.
  4. Memberikan pengalaman kerja sehingga lulusan siap untuk membuka lapangan usaha baru.
  5. Membekali siswa dengan cukup teori sehingga ketika lulus tetap bisa mengembankan ilmu di pendidikan yang lebih tinggi.

Akhir-akhir ini di televsi sering sekali ada iklan dari Departemen Pendidikan yang menggalakkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).  Saat ini memang SMK banyak peminatnya karena dengan sekolah di SMK para siswa dibekali ketrampilan. Selain itu juga para siswa mendapat pekerjaan adaptif maupun normatif seperti yang didapat bila sekolah di SMU.  Kelebihan sekolah di SMK sebelum lulus para siswa diberi kesempatan Praktek Kerja Lapangan atau PKL, disini mereka akan mengasah kemampuan mereka yang didapat dari sekolah.  Umumnya para siswa akan dilepas didunia kerja rata-rata antara 3 sampai 6 bulan.  Seperti Kuliah yang ada istilah Magang, ya menurut saya hampir-hampir mirip.  Pada Kelulusan pun Siswa di SMK diharuskan membuat sebuah karya atau disebut Tugas Akhir (TA) yang nantinya dijadikan penilaian sampai sejauh mana penguasaan keahlian setelah selama 3 tahun belajar.
Oleh karena itu siswa SMK bisa dikatakan setelah lulusan siap masuk di dunia kerja.  Dengan kemampuan yang dimiliki Perusahaan yang merekrut mungkin tidak akan kesulitan melatih mereka, karena memang sudah ada bekal yang dibawa dari sekolah.  Selain itu dengan Ketrampilan yang telah ditumbuhkan dari SMK para siswa  setelah lulus bisa membuka usaha sendiri atau berwiraswasta. Misal membuka bengkel mobil/motor yang dari Jurusan Otomotif, Bengkel Bubut/Alat-alat Perkakas dari Jurusan Mesin Perkakas/Las, ada juga Reparasi alat elektronik dari Jurusan Elektronik.  Bahkan untuk saat ini kemampuan lulusan SMK lebih maju lagi sudah ada jurusan Teknik Informatika atau Teknik Komputer, saat ini yang sedang ngetrend.  Beberapa teman yang saya temui lulusan SMK Teknik Informatika yang kuliah lagi nilai absen mereka jeblok sampai Semester 3 atau 4, karena pelajaran itu sudah mereka dapatkan di Sekolah :-) , jadi jarang datang kuliah tapi saat ujian hasilnya lumayan.
Mungkin karena beberapa kelebihan SMK di atas Pemerintah merekomendasikan sekolah di SMK. Karena dengan ketrampilan yang sudah dimiliki bisa dijadikan usaha untuk menekan pengangguran bahkan bisa untuk menciptakan lapangan kerja.  Karena di SMK hampir semua bidang ada, mulai dari Konstruksi Bangunan, Perkayuan, Listrik, Otomotif samai komputer ada.  Jadi tergantung minat siswa untuk memilih dan mengembangkan sesuai bakat dan kemana mereka selanjutnya akan melangkah. Namun beberapa masyarakat berpandangan negatif dengan istilah menekan pengangguran. Beberapa orang menganggap bahwa lulusan SMK hanya akan mejadi karyawan atau buruh untuk selamanya.  Mereka menginginkan anak-anak mereka untuk menjadi orang yang bekerja enak atau mingkin kantoran atau jadi bos.  Anggapan itu mungkin hanya dilontarakan oleh orang-orang yang secara materi berada, tapi itu ya udah urusan mereka sendiri, yang pasti kita sekarang melihat realita masyarakat indonesia pada umumnya saja.  Tapi toh tidak jarang dari kalangan orang berada pun menyekolahkan anaknya di SMK karena mereka yakin di SMK akan mendapat sesuatu yang lebih dari pada “Bukan SMK”.  Dan selain itu pengalaman saya semasa sekolah dulu, sering beberapa orang tua yang anaknya sekolah di “Bukan SMK” mengecap SMK adalah sekolah kumpulan anak-anak nakal.  Karena sering menemui yang paling banyak nongkrong di terminal, bolos kebanyakan siswa SMK :-) .  Yah.. itu penilaian masyarakat saja karena tidak semua sependapat (dulu). Sekarang dengan gencarnya iklan di televisi mudah-mudahan akan merubah pemikiran dari beberapa masyarakat tersebut.
Yang jelas saya setuju dengan program pemerintah ini, mudah-mudahan dapat memajukan bangsa ini.  Apalagi nanti bila negara ini mulai mempertimbangkan skill bukan hanya ijazah dalam  dunia kerja :-) (ngarep mode = ON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar